Miom atau yang dalam istilah medis dikenal dengan sebutan Uterine Fibroid merupakan benjolan atau tumor jinak yang dapat tumbuh di dinding Rahim bagian luar maupun dalam. Tidak hanya satu, miom dapat tumbuh di sekitar rahim dengan ukuran dan lokasi yang berbeda. Walaupun miom merupakan tumor jinak yang tidak bersifat kanker, namun penyakit ini tetap perlu diwaspadai.
Hingga kini masih belum diketahui secara pasti penyebab munculnya miom. Namun, munculnya kondisi ini seringkali dikaitkan dengan hormon estrogen yang dihasilkan ovarium. Karena, pada umumnya miom muncul saat kadar estrogen sedang tinggi yaitu saat seorang wanita berumur antara 16-50 tahun. Namun setelah mengalami menopause, kadar estrogen dalam tubuh akan menurun sehingga miom pun akan menyusut.
Miom seringkali muncul pada wanita dengan berat badan berlebih, karena dengan meningkatnya berat tubuh, hormone estrogen dalam tubuh pun akan meningkat. Selain itu, factor keturunan juga dapat menjadi salah satu penyebabmunculnya miom. Hal lainnya yang dapat memicu tumbuhnya miom adalah menstruasi terlalu dini, kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan terlalu banyak mengkonsumsi daging merah. Mengenal gejala – gejala miom dapat menjadi salah satu langkah untuk mencegah munculnya komplikasi pada penyakit ini.
Sebagian wanita setidaknya pernah mengalami miom di dalam hidupnya. Seringkali miom tidak terdiagnosis karena tidak menimbulkan gejala. Walaupun begitu, miom dapat dideteksi ketika melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan, dengan melakukan pemeriksaan USG atau MRI.
Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan dengan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di Rumah Sakit Juwita, dapat registrasi melalui akun Whatsapp kami di 0896.3002.9111.
Ditinjau Oleh dr. Dian Burhansah, SpOG